Langsung ke konten utama

ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perencanaan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain parabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.


Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam sepertitanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalamlautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimanamenggunakan lingkungan fisik tersebut.Seorang arsitek, adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau ahli lingkungan binaan. Orang awam sering kali mengartikan arsitek adalah perancang bangunan, yaitu orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi konstruksi bangunan, yang berperan untuk memandu keputusan yang mempengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi estetika, budaya, atau masalah sosial. Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai dengan lingkup kota dan regional. Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau lingkungan binaan.
Salah satu contoh bangunan Arsitektur yang memperhatikan lingkungan adalah Greenhost Hotel di Yogyakarta. Jika ditanya bangunan apa yang paling banyak mengonsumsi energi, hotel adalah salah satu jawabannya. Selain ditempati puluhan hingga ratusan orang yang semuanya menggunakan air dan listrik, industri perhotelan juga menghabiskan entah berapa juta watt untuk biaya kebersihan dan pemeliharaan bangunan.



Pengaruh buruk dari pekerjaan arsitek yang tidak memperdulikan lingkungan yaitu, kerusakan tanah, secara garis besar terjadi oleh pengaruh proses erosi, penjernihan tanah, kehilangan unsur hara, serta terakumulasinya zat pencemar dalam tanah. Proses-proses tersebut terjadi diantaranya dipicu oleh adanya pembangunan yang tidak memperhatikan segi lingkungan. Kerusakan tanah terjadi sebagai akibat eksplorasi lahan yang tidak terkontrol dan kurang memperhatikan unsur lingkungan guna mendukung jalannya pembangunan. Pembangunan dalam realitanya sering kali lebih mengutamakan nilai ekonomis dan mengabaikan aspek lingkungan. Secara lebih lanjut pembangunan berjalan ekspansif, diantaranya menyangkut segi pemanfaatan ruang / lahan. Dalam pemanfaatannya sering kali aspek tata guna lahan yang sesuai dan seimbang terabaikan sehingga pada akhirnya akan menimbulkan terganggunya kestabilan ekosistem alam dan permasalahan lingkungan, diantaranya kerusakan dan pencemaran tanah.






Tidak seperti hotel-hotel lain yang mengaku green hanya karena menyediakan kebun dan taman hijau, semua aspek Greenhost Boutique Hotel dirancang agar ramah lingkungan. Bahkan proses pembangunannya pun diawasi dan diaudit langsung oleh Green Building Council Indonesia untuk memastikan konstruksi bangunan dan proses pembuatannya benar-benar memenuhi persyaratan sebagai bangunan yang eco-friendly.

Salah satu contoh yang bisa langsung kita lihat saat melangkahkan kaki ke hotel yang berlokasi di Jl. Gerilya alias Jl. Prawirotaman II ini adalah bangunan yang sama sekali tidak menggunakan cat. Tembok dan lantainya merupakan perpaduan antara semen, beton, dan kayu. Bahkan dekorasi dan furniturnya pun terbuat dari material konstruksi yang didaur ulang menjadi aksesori unik. Di mata orang awam, keseluruhan tampilan hotel ini bisa jadi terlihat seperti bangunan yang setengah jadi. Tapi, bagi penggemar gaya arsitektur industrial yang kini semakin marak, hotel ini justru terlihat trendi.
Untuk menyeimbangkan gaya industrial yang raw ini, seluruh balkon hotel ditumbuhi tanaman hidrofonik hijau yang menyegarkan mata dan ditanam di air tanpa menggunakan tanah. Pipa-pipa air dibiarkan terekspos di dinding yang semakin memperkuat gaya desain industrial pada bangunan ini. Kita juga bisa dengan mudah memetik sayur dari “kebun” di seantero lorong hotel dan di depan kamar kita atau naik ke rooftop di mana mereka menempatkan kebun sayur betulan. Bukan sekadar aksesori, semua sayuran yang ditanam di rooftop dan seluruh hotel ini adalah sayuran yang memang digunakan chef hotel ini untuk memasak hidangan yang disajikan ke seluruh pengunjung. Dengan begitu, jejak karbon untuk produksi makanan di Greenhost Hotel pun sangat kecil karena untuk membawa bahan baku makanan dari sumbernya hingga ke meja hanya dibutuhkan beberapa langkah saja.
Ide untuk membuat eco-hotel ini berawal dari kepedulian manajemen Greenhost Hotel terhadap masalah lingkungan di dunia yang semakin lama semakin memprihatinkan. Mereka mencoba menyediakan alternatif bagi turis yang juga peduli lingkungan dan ingin tetap berkontribusi melestarikan energi meski sedang berlibur.



Selain konstruksi bangunan yang sudah sesuai dengan persyaratan Green Building Council Indonesia, hotel yang baru mulai beroperasi tahun 2014 ini juga memastikan seluruh fasilitas di bangunan ini dibuat sedemikian rupa untuk melestarikan energi, seperti sampah anorganik yang dipisahkan untuk didaur ulang, penggunaan air yang sama untuk beberapa hal hingga mengeliminasi penggunaan produk kimia yang berpotensi mencemarkan lingkungan.
Hotel ini juga percaya bahwa turis yang peduli akan kelestarian lingkungan tentunya tak akan mencemari udara dan paru-paru dengan asap rokok. Inilah kenapa seluruh kamar di Greenhost merupakan non-smoking room. Jadi, selain berkontribusi pada kesehatan planet bumi, kita juga diajak untuk memelihara kesehatan diri sendiri dan orang-orang lain di sekitar kita.



Inilah salah satu contoh dari Arsitektur yang memperhatikan lingkungan. Maka, kesimpulannya perubahan bumi yang sudah semakin buruk besar harapan kita untuk para Arsitek untuk mendirikan bangunan dengan memperhatikan lingkungan sekitar sehingga tidak hanya estetikanya saja yang diperhatikan namun manfaat untuk lingkungan sekitarnya untuk membantu mengurangi kerusakan lingkungan agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.


Daftar Pustaka



Komentar

Postingan populer dari blog ini

RUMAH TRADISIONAL KUDUS / JOGLO KUDUS

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/b/bb/Rumah_adat_tradisional_Kudus.JPG Rumah adat Kudus atau Joglo Pencu disebut juga Joglo Kudus adalah Rumah tradisional asal Kudus salah satu rumah tradisional yang mencerminkan perpaduan akulturasi kebudayaan masyarakat Kudus . Rumah Adat Kudus memiliki atap genteng yang disebut “Atap Pencu” , dengan bangunan yang didominasi seni ukir yang sederhana khas kabupaten Kudus yang merupakan perpaduan gaya dari budaya Jawa (Hindu), Persia (Islam), Cina (Tionghoa) dan Eropa (Belanda). Rumah ini diperkirakan mulai dibangun sekitar tahun 1500-an Masehi dengan 95% kayu Jati asli. Joglo Kudus mirip dengan Joglo Jepara tetapi perbedaan yang paling kelihatan adalah bagian pintunya, Joglo Kudus hanya memiliki 1 pintu sedangkan Joglo Jepara memiliki 3 pintu. TATA RUANG JOGLO KUDUS / JOGLO PENCU Rumah adat Kudus Joglo Pencu memiliki 3 bagian ruangan yang disebut Jogo Satru, Gedongan, dan Pawon. •     Jogo Satru

KONSERVASI ARSITEKTUR GEDUNG SATE DI BANDUNG

SEJARAH GEDUNG SATE Sebuah bangunan tua peninggalan masa kolonial Belanda yang terletak di jalan Diponegoro Bandung kerap menarik perhatian orang – orang yang lewat karena memiliki keunikan tersendiri. Gedung yang memiliki ciri khas berupa ornamen yang berbentuk seperti tusuk sate yang terdapat pada menara sentralnya ini sudah sejak zaman dulu menjadi salah satu ikon bersejarah dan bangunan khas kota Bandung, yang dikenal secara nasional. Dinamakan Gedung Sate, gedung ini sekarang berfungsi sebagai gedung tempat pemerintahan Pusat Jawa Barat dan seringkali menjadi tempat berbagai festival seni serta kegiatan lainnya. Kalangan pemerhati arsitektur kerap menjadikan gedung ini sebagai bahan kajian mengenai arsitektur unik, yang bentuknya mendapatkan pengaruh dari arsitektur Eropa. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Bandung menyempatkan diri untuk mengunjungi Gedung Sate, sehingga gedung ini juga kerap dianggap sebagai salah satu tujuan wisata utama di Bandung terutama bag

DENVER ART MUSEUM (TIPOLOGI MUSEUM)

PENGERTIAN MUSEUM Museum  adalah  institusi  permanen,  nirlaba , melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada  masyarakat  untuk kebutuhan  studi ,  pendidikan , dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan  akademis , dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran  imajinatif  pada masa depan. Sejak tahun 1977, setiap tanggal 18 Mei diperingati sebagai  Hari Museum Internasional . JENIS JENIS MUSEUM Museum arkeologi  – museum yang mengkhususkan diri untuk memajang artefak arkeologis. Museum Seni  – Lebih dikenal dengan nama galeri seni, merupakan sebuah ruangan untuk pameran benda-benda seni. Museum Biografi  – museum yang didedikasikan kepada benda yang terkait dengan kehidupan seseorang atau sekelompok orang. Museum anak  – institusi yang menyediakan benda pameran dan pro