Langsung ke konten utama

PS-26 GREEN OFFICE BY WAHANA ARCHITECTS

DEFINISI KANTOR

Kantor (dari bahasa Belanda kantoor, sendirinya dari bahasa Perancis comptoir) adalah sebutan untuk tempat yang digunakan untuk perniagaan atau perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor bisa hanya berupa suatu kamar atau ruangan kecil maupun bangunan bertingkat tinggi. Kantor sering dibagi kepada dua jenis; kantor yang terbesar dan terpenting biasanya dijadikan kantor pusat, sedangkan kantor-kantor lainnya dinamakan kantor cabang.

RUANGAN KANTOR

Tujuan utama lingkungan perkantoran adalah untuk mendukung penghuninya dalam pelaksanaan pekerjaan, dengan biaya serendah mungkin dan tingkat kepuasan setinggi mungkin. Mengingat beragamnya pekerja dan tugas yang dikerjakan, tidaklah selalu mudah untuk memilih ruang kantor yang cocok. Guna membantu pengambilan keputusan desain ruang kerja dan kantor, dapat dibedakan tiga jenis ruang kantor:
·       ruangan kerja (work spaces)
·       ruangan pertemuan (meeting spaces)
·       ruangan pendukung (support spaces).
Perusahaan-perusahaan baru atau berkembang, kantor cabang jarak jauh, ruang-ruang proyek, dapat dilayani oleh "Serviced Offices" (kantor yang mempunyai fasilitas pelayanan) sebagai pemecahan sederhana dan dapat menyediakan semua jenis-jenis ruangan.

CONTOH KANTOR:

PS-26 GREEN OFFICE BY WAHANA ARCHITECTS




Alamat: Senayan, South Jakarta
Kategori: Kantor
Luas Bangunan: 2350 m2
Luas Tanah: 1350 m2
Tahun Pembangunan: 2011
Arsitek : Wahana Architects
Nama Arsitek: Rudy Kelana, Gerard Tambunan
Tim Desain: Sofia Purba
Struktur Konsultan: Ricky Theo
Kontraktor: Wahana Cipta Selaras
Interior: Round Table Interior
Lighting: Artmosphere Lighting

Terletak di sudut kota Jakarta, PS-26 adalah sebuah bangunan kantor yang merumahkan empat usaha yang berbeda, dibangun di atas 1.350 m2 di seberang rel kereta api.

Idenya adalah untuk mengangkat fungsi utama bangunan untuk menyembunyikan atau tidak ingin memperlihatkan sisi lingkungan yang sibuk dan membiarkan udara alami dan cahaya untuk masuk ke dalam dengan memasukkan ruang terbuka di tengah – pendekatan yang efektif dan sederhana disebuah perkotaan.



Gedung perkantoran memiliki 4 lantai, yaitu: Basement, lantai dasar, lantai Upper Deck dan lantai dengan luas 2.350 m2 memiliki kombinasi beton dan bangunan baja struktur.


    




Bahan bangunan yang hampir semua tertutup oleh batu bata untuk memberikan kesan hangat. Penggunaan kayu memberikan sentuhan unsur-unsur alam dan harmoni dengan alam.  Bagian bawah tanah seolah panggung untuk 2 buah balok massa di atasnya. Kedua massa balok yang berfungsi sebagai ruang kerja dan ruang duduk yang ditempatkan sejajar, memanjang ke arah sumbu Barat - Timur. Salah satu balok entah bagaimana terlihat lighty dan mengambang di atas air dengan kolom dan struktur baja yang menopang mereka.



Area Plaza dirancang terbuka, ada kolam yang mencerminkan dan ruang pertemuan tak terlihat.  Sirkulasi ke lobi lantai dasar dirancang setengah terbuka di sisi ruang bawah tanah memanjang. Penghuni diundang untuk menikmati sirkulasi suasana alam yang dibentuk oleh air terjun dan tebing - Bronjol Kodok Batu diatur secara diagonal. Bahkan dikelilingi oleh suasana alam, penghuni tidak akan terkena hujan karena terdapat atap kaca di sepanjang sirkulasi yang membelah kolam. Sirkulasi utama di dalam bangunan atrium dengan Skylight sebagai atap, atrium diapit oleh dua balok massa. Teras tangga dan daerah lobi lantai dasar dikelilingi oleh pergola kayu beratap kaca.

Sistem Taman Vertikal dengan ketinggian 2 lantai dengan struktur baja disusun sepanjang satu sisi atrium. Sehingga penghuninya merasa ambiguitas antara interior dan eksterior. Keberadaan plaza dan cerminan kolam renang, juga kolam renang miring dengan pohon pohon menembus bertujuan untuk membentuk pengaturan kantor yang indah, menciptakan perasaan yang fleksibel dan nyaman untuk bekerja sesuai dengan harapan klien. Di beberapa titik area kolam dirancang berlubang sehingga pohon yang ada dapat dikelola.

      

  


   






REFERENSI


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RUMAH TRADISIONAL KUDUS / JOGLO KUDUS

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/b/bb/Rumah_adat_tradisional_Kudus.JPG Rumah adat Kudus atau Joglo Pencu disebut juga Joglo Kudus adalah Rumah tradisional asal Kudus salah satu rumah tradisional yang mencerminkan perpaduan akulturasi kebudayaan masyarakat Kudus . Rumah Adat Kudus memiliki atap genteng yang disebut “Atap Pencu” , dengan bangunan yang didominasi seni ukir yang sederhana khas kabupaten Kudus yang merupakan perpaduan gaya dari budaya Jawa (Hindu), Persia (Islam), Cina (Tionghoa) dan Eropa (Belanda). Rumah ini diperkirakan mulai dibangun sekitar tahun 1500-an Masehi dengan 95% kayu Jati asli. Joglo Kudus mirip dengan Joglo Jepara tetapi perbedaan yang paling kelihatan adalah bagian pintunya, Joglo Kudus hanya memiliki 1 pintu sedangkan Joglo Jepara memiliki 3 pintu. TATA RUANG JOGLO KUDUS / JOGLO PENCU Rumah adat Kudus Joglo Pencu memiliki 3 bagian ruangan yang disebut Jogo Satru, Gedongan, dan Pawon. •     Jogo Satru

KONSERVASI ARSITEKTUR GEDUNG SATE DI BANDUNG

SEJARAH GEDUNG SATE Sebuah bangunan tua peninggalan masa kolonial Belanda yang terletak di jalan Diponegoro Bandung kerap menarik perhatian orang – orang yang lewat karena memiliki keunikan tersendiri. Gedung yang memiliki ciri khas berupa ornamen yang berbentuk seperti tusuk sate yang terdapat pada menara sentralnya ini sudah sejak zaman dulu menjadi salah satu ikon bersejarah dan bangunan khas kota Bandung, yang dikenal secara nasional. Dinamakan Gedung Sate, gedung ini sekarang berfungsi sebagai gedung tempat pemerintahan Pusat Jawa Barat dan seringkali menjadi tempat berbagai festival seni serta kegiatan lainnya. Kalangan pemerhati arsitektur kerap menjadikan gedung ini sebagai bahan kajian mengenai arsitektur unik, yang bentuknya mendapatkan pengaruh dari arsitektur Eropa. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Bandung menyempatkan diri untuk mengunjungi Gedung Sate, sehingga gedung ini juga kerap dianggap sebagai salah satu tujuan wisata utama di Bandung terutama bag

KRITIK ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN Masjid adalah rumah tempat ibadah umat Islam atau Muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan sebutan lain bagi masjid di Indonesia adalah musholla, langgar atau surau. Istilah tersebut diperuntukkan bagi masjid yang tidak digunakan untuk Sholat Jum'at, dan umumnya berukuran kecil. Selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran. Masjid Al-Irsyad merupakan sebuah masjid yang terletak di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun 2009 dan selesai pada tahun 2010. Bentuk masjid sekilas hanya seperti kubus besar laiknya bentuk bangunan Kubah di Arab Saudi. Dengan konsep ini, dari luar terlihat garis-garis hitam di sekujur dindin